Bunda, aku sayang bunda....Seperti itulah
kira-kira terjemahan dari tatapan anak kita dimasa menyusu. Tatapan
kedua mata kecil itu seolah mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Bundanya yang telah menumpahkan seluruh jiwa raga kepada si
kecil. Kalau sudah ditatap seperti itu, semua rasa capek, nyeri
punggung, sakit pinggang, badan dan tangan pegal2...semuaaa menjadi hilang.
Tanpa terasa waktu sepertinya berlari. Sama seperti malaikat kecil itu. Suka berlari sana sini, sehingga sukar untuk bisa puas mencium dan mendekapnya lagi seperti dulu. Kadang, rindu melihat makhluk mungil itu dalam dekapan hangat Bunda. Tak berdaya tapi selalu memberikan makna dalam tatapnya.
Ternyata waktu sangat singkat. Kini ia mulai belajar mandiri. Bisa makan sendiri, minum susu sendiri, dan sibuk sendiri. Walau begitu Bunda bahagia..karena sekarang bukan hanya tatapan penuh makna, tapi juga kata-kata..."Bunda, aku sayang sama Bunda.."
Maka Bunda: gunakan waktu sebanyak-banyaknya bersama anak kita terutama dimasa "Golden Age". Karena waktu berlalu sangat singkat dan masa itu tidak dapat terulang kembali..
Berikan banyak cinta kepada buah hati dengan memberikannya ASI eksklusif :)
Tanpa terasa waktu sepertinya berlari. Sama seperti malaikat kecil itu. Suka berlari sana sini, sehingga sukar untuk bisa puas mencium dan mendekapnya lagi seperti dulu. Kadang, rindu melihat makhluk mungil itu dalam dekapan hangat Bunda. Tak berdaya tapi selalu memberikan makna dalam tatapnya.
Ternyata waktu sangat singkat. Kini ia mulai belajar mandiri. Bisa makan sendiri, minum susu sendiri, dan sibuk sendiri. Walau begitu Bunda bahagia..karena sekarang bukan hanya tatapan penuh makna, tapi juga kata-kata..."Bunda, aku sayang sama Bunda.."
Maka Bunda: gunakan waktu sebanyak-banyaknya bersama anak kita terutama dimasa "Golden Age". Karena waktu berlalu sangat singkat dan masa itu tidak dapat terulang kembali..
Berikan banyak cinta kepada buah hati dengan memberikannya ASI eksklusif :)